Kegalauan antara ikut acara petakasta atau bikin
acara sendiri menyelimuti pikiran pada perjalanan kali ini. Sebelum hari H, aku
ikut berpartisipasi dalam persiapan acara petakasta namun pada hari H, aku
memutuskan untuk membuat acara sendiri bersama sijon, fadil, satrio, lia dan
juga Depita (yg akhirnya boleh..).
Hari H, tanggal 20 juni 2012, setelah bersiap dari
rumah aku bergegas menuju rumah sijon, nitip barang kemudian menjemput depita
dan kembali berkumpul bersama pasukan di rumah sijon. Persiapan selesai, kami
menuju depan STM untuk mengecek pasukan Elmob yang ikut acaranya petakasta dan
akhirnya kami berangkat bersama (karena anak petakasta belum tau jalan dan
sekaligus aku mendampingi pasukan yg ikut petakasta).
Perjalanan dimulai, banyak sekali masalah yang
menghadang, dari ban bocor sampai ada yang tertinggal. Puncaknya saat kami
harus menunggu hampir 1 setengah jam di watu kelir karena rombongan terpisah
jadi 2 dan rombongan belakang ada yang bocor. Sekitar pukul set 7, rombongan
belakang telah menyusul, kamipun menyempatkan makan dahulu sebelum melanjutkan
perjalanan. Perjalanan berlanjut, satrio jadi leader dan aku jadi sweaper
sampai di karang mojo. Selepas karang mojo, pasukan elmobpedong (aku, satrio,
fadil, lia dan sijon) plus depita berpisah dengan anak petakasta yang sudah tau
jalan.
Pasukan elmobpedong melaju dibelakang, kami bingung
mau menuju pantai mana, kamipun hanya melanjutkan perjalanan sambil berharap
mendapat inspirasi. Di pertengahan perjalanan, kami melihat ada pasukan petakasta
yang tertinggal dan tidak tau jalan, akhirnya kamipun “mengantar” mereka ke
pantai siung dan akhirnya kami juga ngecamp di pantai siung meskipun berbeda
tempat dengan pasukan petakasta.
Kami mendirikan camp diatas bukit di sisi timur
pantai siung, kami harus menaiki bukit yang cukup membuat nafas terengah.
Sampai diatas bukit, pasukan ditambah agung dan temennya mendirikan tenda,
kecuali aku dan depita yang tiduran sambil liat bintang. Tenda berdiri dan
kamipun siap untuk istirahat dan tidur diluar (hanya lia dan satrio yang tidur
dalam tenda dengan alibi masing-masing). Aku (dan yang lainnya) tidak bisa
tidur malam itu, hanya memandangi bintang sambil menghitung bintang jatuh (ada
4).
Pagi tiba, kamipun sarapan dan juga berfoto, ada
pasukan dari petakasta yang juga ikut naik keatas bukit. Selesai sarapan,
kamipun packing dan bergegas menuju pantai berikutnya, Pantai wediombo yang
terletak sekitar 10 km dari pantai siung.
Tiba di wediombo, menyempatkan berfoto sebelum parkir
kendaraan dan akhirnya berjalan menuju pantai. Pantai wediombo tidaklah se-WOW
yang kami kira, pantainya memang cukup lebar (hampir 3 kali lebar pantai siung)
namun disana ada banyak karang, sehingga kurang menyenangkan untuk berenang.
Kami mengambil tempat di pantai agak ke barat, seharian kami bermain di pantai,
mencari kerang, minum air kelapa muda dan juga masak.
Hari beranjak siang, kamipun segera membersihkan
diri dan bergegas pulang. Tiba di pertigaan siung, kami melihat rombongan
petakasta sedang menunggu lintang yang bannya bocor, kamipun ikut menunggu.
Ketika tengah menunggu, aku mendapat kabar yang kurang enak dan harus kembali
ke sekolah, akupun pamit dan mendahului pulang. Perjalanan pulang, aku agak
tergesa-gesa, memacu vicky secepat mungkin dan pukul set. 5 aku sampai di
sekolah dan disambut adek-adek yang tampak galau. Sebentar membicarakan
masalah, aku mengantar depita ke rumah dan kemudian pulang, ganti jaket, makan
dan berangkat lagi kesekolah. Aku baru pulang jam 11 malam, langsung tertidur
dan akhirnya terkapar pagi harinya.
Perjalanan yang menyenangkan, menemukan beberapa
kenyataan dan juga pengalaman baru dan juga menikmati stressingan dari alam
raya yang WOOOW... Dan juga menyadari sesuatu, “Vicky memang hebat”.
Surakarta, 24 Juni 2012...
Bima De-Explorer..
0 komentar:
Posting Komentar