Rabu, 24 Oktober 2012

Sedikit Tentang Kota Wonosobo..

Share this history on :



Wonosobo, sebuah kota kabupaten yang terletak di provinsi jawa tengah, sekitar 170 km dari kota solo. Awalnya kami tidak berniat untuk jalan-jalan di kota ini, namun karena jalur menuju dieng harus melewati kota ini dan kebetulan kami tiba disini pas waktu sholat jum’at, jadilah kami mampir sebentar di kota Carica ini.

Kota wonosobo terletak di dataran sedang, suhu udaranya lumayan sejuk dan nyaman (jika dibandingkan dengan solo) karena letaknya yang berada di lereng gunung sindoro. Secara umum tata kota disini lumayan bagus walaupun pengaturan lalu lintas termasuk marka jalannya agak membingungkan.


Tempat pertama yang kami kunjungi tentunya adalah masjid. Masjid Agung Jami’ Wonosobo, merupakan masjid terbesar yang ada di kota ini, letaknya berada di pusat kota dan masih dalam komplek alun-alun Wonosobo. Arsitektur masjid ini cukup menarik, dengan 2 lantai dimana tangga terletak didepan, seakan kita menaiki piramida. Interiornya juga lumayan menarik, didominasi bahan kayu yang tidak terlalu dingin, bahan kayu ini mampu memberikan suasana sejuk dan tenang sehingga proses beribadah pun terasa lebih nyaman.


Selesai sholat jum’at, kami berjalan menuju alun-alun kota Wonosobo. Seperti alun-alun kota lainnya, alun-alun wonosobo menjadi alternatif rekreasi ringan bagi warga sekitar, terdapat banyak pohon-pohon besar yang menyejukkan suasana serta banyak pedagang makanan sehingga kami memutuskan untuk makan siang disini.



Diantara banyak pedagang yang menjajakan makanan, ada satu makanan yang menarik perhatian kami, Mie Ongklok, makanan khas wonosobo yang cita rasanya lumayan, sekelas kethoprak atau tahu kupatmungkin. Mie ongklokterdiri dari mie basah, kubis, cabai dan sate sapi kemudian disiram dengan kuah lendir dari ebi yang dikukus, untuk mencoba mie ongklok ini cukup murah, hanya 10 rb per porsinya.


 
Setiap berkunjung ke suatu daerah, oleh-oleh pastinya menjadi hal yang agak wajib bagi sebagian orang. Kota wonosobo sendiri mempunyai beberapa oleh-oleh andalan seperti Carica, Purwaceng, teh tradisional serta obat yang aku lupa namanya. Karena terbatasnya anggaran, kamipun hanya membeli Carica, yaitu sejenis manisan dari pepaya yang masih muda.


0 komentar:

Posting Komentar

Tag Cloud

perjalanan (9) tapak lajang (9) wisata (9) pantai (7) nusantara (5) cerita (4) pacitan (4) camp (2) jogjakarta (2) siung (2) solo raya (2) banyu tibo (1) buyutan (1) candi (1) cetho (1) dieng (1) fotografi (1) lawu (1) nampu (1) sun rise (1) wediombo (1) wonogiri (1) wonosobo (1)