Wonosobo, sebuah kota kabupaten yang terletak di
provinsi jawa tengah, sekitar 170 km dari kota solo. Awalnya kami tidak berniat
untuk jalan-jalan di kota ini, namun karena jalur menuju dieng harus melewati
kota ini dan kebetulan kami tiba disini pas waktu sholat jum’at, jadilah kami
mampir sebentar di kota Carica ini.
Kota wonosobo terletak di dataran sedang, suhu
udaranya lumayan sejuk dan nyaman (jika dibandingkan dengan solo) karena
letaknya yang berada di lereng gunung sindoro. Secara umum tata kota disini
lumayan bagus walaupun pengaturan lalu lintas termasuk marka jalannya agak
membingungkan.
Tempat pertama yang kami kunjungi tentunya adalah
masjid. Masjid Agung Jami’ Wonosobo, merupakan masjid terbesar yang ada di kota
ini, letaknya berada di pusat kota dan masih dalam komplek alun-alun Wonosobo.
Arsitektur masjid ini cukup menarik, dengan 2 lantai dimana tangga terletak
didepan, seakan kita menaiki piramida. Interiornya juga lumayan menarik,
didominasi bahan kayu yang tidak terlalu dingin, bahan kayu ini mampu
memberikan suasana sejuk dan tenang sehingga proses beribadah pun terasa lebih
nyaman.
Selesai sholat jum’at, kami berjalan menuju
alun-alun kota Wonosobo. Seperti alun-alun kota lainnya, alun-alun wonosobo
menjadi alternatif rekreasi ringan bagi warga sekitar, terdapat banyak
pohon-pohon besar yang menyejukkan suasana serta banyak pedagang makanan
sehingga kami memutuskan untuk makan siang disini.
Diantara banyak pedagang yang menjajakan makanan,
ada satu makanan yang menarik perhatian kami, Mie Ongklok, makanan khas
wonosobo yang cita rasanya lumayan, sekelas kethoprak atau tahu kupatmungkin.
Mie ongklokterdiri dari mie basah, kubis, cabai dan sate sapi kemudian disiram
dengan kuah lendir dari ebi yang dikukus, untuk mencoba mie ongklok ini cukup
murah, hanya 10 rb per porsinya.
Setiap berkunjung ke suatu daerah, oleh-oleh
pastinya menjadi hal yang agak wajib bagi sebagian orang. Kota wonosobo sendiri
mempunyai beberapa oleh-oleh andalan seperti Carica, Purwaceng, teh tradisional
serta obat yang aku lupa namanya. Karena terbatasnya anggaran, kamipun hanya
membeli Carica, yaitu sejenis manisan dari pepaya yang masih muda.
0 komentar:
Posting Komentar